I miss you, Pandaku
I know.
Sudah bertahun-tahun sejak terakhir menulis di blog ini. Tempat pelarian saat pikiran lagi kacau, butuh tempat menumpahkan semuanya, tapi tidak ada manusia yang dirasa perlu untuk mendengarkan.
Cuma, kalau ditahan, sesak.
You'll find another version of me in here. Kata-kata yang lebih baku dan bukan bahasa sehari-hari, karena ini blog.
Sebelumnya ... Hi.
I found a new person, to share my life with. 2 Agustus 2017. Aku gak bakal lupa.
Sekarang, per hari ini aku nulis tulisan ini, kita udah 2 tahun 7 bulan dan 16 hari. Dan aku harap masih akan panjang perjalanan kita kedepannya.
Aku sayang kamu.
***
Terima kasih sudah menjadi tempat bersandar dan berbagi saat duniaku kacau, dan ya. Duniaku memang selalu kacau. So thanks sudah hadir selalu, untuk aku.
***
Mungkin iya, aku orang yang terlihat kaku. Aku susah untuk mengekspresikan sesuatu. Dari dulu. Blog ini yang jadi saksi perjalananku selama ini.
***
Aku cuma mau bilang, aku sangat sayang sama kamu. Lebih dari aku sayang sama yang sebelum-sebelumnya. Klasik memang. Tapi karena kamu juga jadi bagian dan saksi dari perjalanan ku yang sebelumnya, aku yakin kamu tahu seberapa dalam yang kurasain sekarang. Kamu juga tahu betul apa yang aku lakuin ke kamu saat ini dalam keadaan seperti ini, perasaan aku ke kamu saat ini, gak pernah terjadi sebelumnya.
***
18 hari.
18 hari sejak kejadian itu.
18 hari sejak aku berusaha semampuku untuk baik-baik saja, demi kita.
18 hari aku gak tentu arah.
Kamu tau itu.
Dan hari ini, kamu minta aku untuk bikin kamu jatuh cinta lagi dan minta aku bikin kamu kangen sama aku.
I'd do anything for that, and you know that. Cheesy? Memang. Seperti yang ku bilang di atas, kamu bakal nemuin versi berbeda dari aku di sini.
***
Memang hidup kita gak mudah, hidupku pun. Mencoba untuk baik-baik saja dan akhirnya lupa untuk bahagia dan membahagiakan satu sama lain. Terlalu berat memang. Tapi sekarang aku ngerti, mungkin saatnya aku usaha lebih keras, untuk membuat semuanya lebih balance. Kita terlalu tenggelam sama semua masalah yang ada di depan mata kita, sampai akhirnya lari dari masalah untuk sejenak lupa. Tapi aku berharap cuma istirahat sejenak, bukan lari.
***
Aku gak tahu harus gimana biar kamu setidaknya mencoba paham apa yang aku rasain.
Bingung.
Takut.
Kalut.
Rindu.
Aku gak tau mau ngomong apa lagi, yang aku tahu ...
Aku sayang kamu. Sangat. Jangan pernah tinggalin aku. Aku janji bakal selalu ada di samping kamu, dukung kamu, selalu hadir untuk apapun keadaan kita. Hidup kita memang gak mudah. Tapi mencari yang mudah bukan pilihan, mudah hanya sesaat, dan masalah akan terus ada walaupun dalam wujud yang berbeda.
Sayang,
Masih banyak mimpi yang belum kita capai, masih banyak tantangan yang belum kita selesaikan.
Aku sangat sayang dan cinta sama kamu. Aku gak sanggup.
Maaf, aku belum bisa jadi yang kamu mau. Tapi aku bakal bertahan dan berusaha. Demi kita.
***
Aku terlalu sayang dan terlanjur punya mimpi dan harapan yang besar, dan aku yakin kita bisa.
Tapi tolong, jangan begini. Aku gak sanggup. Hancur.
***
Aku rindu kabar mu, dan rindu mengabari mu.
Aku sekarang lagi harus kerjain tugas, tapi laptop ku rusak. Aku cuma bisa bengong. Dan lagi-lagi, mikirin kamu, mikirin kita. Tidak berkabar begini bukan pilihan, we are not even in the couple therapy. So we don't have to do this. Just fix it.
Aku rindu.
Sangat.
Aku harus apa? Aku gak sanggup.
Apa aku harus begini? Mengabari mu lewat tulisan yang entah kapan akan kamu baca karena entah kapan aku bakal mengabari mu soal tulisan ini?
I miss you. Please.
Promise me that we are fine. We just have to fix it, we don't need more problem. I know we can do this. Just, please.
I love you. So much and always.
Comments